Reportase Sragen - Kerusakan jalan poros penghubung Desa Gemantar menuju Kedawung, Mondokan, Sragen, Jawa Tengah kian parah, banyak lobang menganga di sepanjang jalan tersebut. Padahal, usia bangunan baru berumur sekitar tiga tahun.
Lantaran kondisi mengenaskan tersebut, masyarakat setempat meminta Pemerintah Daerah Sragen segera melakukan perbaikan.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Gemantar Agus Widodo (Bendol) mengatakan kerusakan jalan penghubung tersebut seharusnya segera dilakukan perbaikan, agar kerusakan tidak semakin parah.
"Apalagi saat musim penghujan seperti ini kondisi jalan berpotensi membahayakan pengguna jalan. Terlebih banyaknya besi tulangan yang timbul dipermukaan jalan," tutur Bendol, Kamis (31/1).
Sementara itu, Kepala Desa Gemantar Suradi membenarkan kondisi jalan tersebut saat ini memang sangat memprihatinkan, pihaknya sudah berusaha menyampaikan dan mengusulkan kepada Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sragen, namun sampai saat ini belum ada tanggapan.
"Kami berharap segera ada perbaikan, sukur-sukur lebar jalan ditambahi jadi 4 meter seperti jalan desa yang lain. Lebar jalan saat ini hanya 3,5 meter, sehingga saat bersimpangan salah satu mobil harus berhenti dibahu jalan terlebih dahulu,"ujarnya.
Dijelaskan, perbaikan yang dilakukan hanya sebatas diberi matrial urug, dari partisipasi swadaya masyarakat dan pemerintah desa. (rik/rub)
Lantaran kondisi mengenaskan tersebut, masyarakat setempat meminta Pemerintah Daerah Sragen segera melakukan perbaikan.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Gemantar Agus Widodo (Bendol) mengatakan kerusakan jalan penghubung tersebut seharusnya segera dilakukan perbaikan, agar kerusakan tidak semakin parah.
"Apalagi saat musim penghujan seperti ini kondisi jalan berpotensi membahayakan pengguna jalan. Terlebih banyaknya besi tulangan yang timbul dipermukaan jalan," tutur Bendol, Kamis (31/1).
Sementara itu, Kepala Desa Gemantar Suradi membenarkan kondisi jalan tersebut saat ini memang sangat memprihatinkan, pihaknya sudah berusaha menyampaikan dan mengusulkan kepada Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sragen, namun sampai saat ini belum ada tanggapan.
"Kami berharap segera ada perbaikan, sukur-sukur lebar jalan ditambahi jadi 4 meter seperti jalan desa yang lain. Lebar jalan saat ini hanya 3,5 meter, sehingga saat bersimpangan salah satu mobil harus berhenti dibahu jalan terlebih dahulu,"ujarnya.
Dijelaskan, perbaikan yang dilakukan hanya sebatas diberi matrial urug, dari partisipasi swadaya masyarakat dan pemerintah desa. (rik/rub)
simak videonya