DPR Apresiasi Transformasi Bisnis dengan Digitalisasi di PT Waskita Karya

Grobogan, Reportase Online - PT Waskita Karya (Persero) Tbk membuat program penyehatan keuangan yang terdiri dari 8 stream. Dari 8 stream itu, salah satu strateginya adalah membuat transformasi bisnis dengan digitalisasi sebagai salah satu pilar transformasi. Digitalisasi dijadikan sebagai salah satu pilar karena keyakinan Waskita Karya bahwa digitalisasi ini akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Upaya ini pun diapresiasi oleh anggota Komisi VI DPR RI Dr Evita Nursanty, MSc. Menurut Evita, transformasi digital Waskita Karya sudah dimulai pada tahun 2016, dan itu perlu dilakukan karena perseroan saat itu mengalami pertumbuhan besar-besaran (supergrowth) sampai pada hari ini.  Pertumbuhan itu terjadi setelah Waskita Karya  memperoleh tugas dari pemerintah untuk menuntaskan pembangunan jalan tol, khususnya tol Trans Jawa, 

“Saya mengapresiasi langkah transformasi bisnis dengan digitalisasi ini dalam setiap proses  bidding/marketing, engineering, procurement, dan construction. Kita mendengar sampai 2022 ini di Waskita sudah ada 26 aplikasi teknologi yang diterapkan, itu sangat bagus bagi menunjang kinerja perseroan,” ucap Evita.

Sebagai contoh, untuk proses engineering, Waskita Karya memanfaatkan Virtual Desktop Infrastructure (VDI) sehingga tidak perlu lagi menyediakan perangkat keras dengan spesifikasi tinggi dan harga mahal untuk aktivitas tim engineering. Untuk proses construction, Waskita Karya memanfaatkan teknologi virtual reality sebagai media koordinasi Building Information Modelling (BIM).

Tak hanya berhenti di implementasi teknologi, Waskita Karya kini sedang berupaya untuk meraih gelar National Lighthouse. Sebagai informasi, National Lighthouse Industri 4.0 menjadi contoh dalam transformasi digital dan penerapan teknologi 4.0. Perusahaan-perusahaan ini dianggap layak menjadi role model bagi pelaku industri di sektornya serta dapat menjadi mitra dialog pemerintah dalam implementasi Industri 4.0 di Indonesia. 

Waskita Karya berdiri pada tahun 1961 melalui proses nasionalisasi perusahaan asing yang awalnya bernama Volker Aannemings Maatschapiij N.V. Waskita Karya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada bulan Desember 2012 dengan menerbitkan saham baru sebesar Rp 1,2 Triliun.

Pada Desember 2021 sd Januari 2022, Waskita Karya menyelesaikan aksi korporasi dengan menerbitkan saham baru (Rights Issue) total nilai Rp 9,44 Triliun. Kemudian pada Desember 2022, Waskita akan menyelenggarakan Rights Issue dengan target dana sebesar Rp3,98 triliun. Seluruh dana yang diperoleh dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang bersumber dari APBN 2022 sebesar Rp3,0 triliun akan digunakan untuk penyelesaian 2 ruas tol eksisting Perseroan, dan dana publik sebanyak-banyaknya sebesar Rp980 miliar akan digunakan sebagai modal kerja dan capex untuk Perseroan maupun anak perusahaan.

Sebagai agen pembangunan di bidang infrastruktur, Waskirta Karya  terus memberikan kontribusi positif untuk seluruh masyarakat dan stakeholders dalam membangun Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui pembangunan di berbagai sektor antara lain jalan tol, bendungan, kelistrikan, bangunan gedung, bandar udara, dan jalur perkeretaapian.

Pada sektor jalan tol, Waskita turut berkontribusi dalam pembangunan beberapa jalan tol dengan total panjang +1.300 Km yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Manfaat dari pembangunan Jalan Tol Trans Jawa (Jakarta – Surabaya) yaitu dapat memangkas waktu tempuh dari 20 jam menjadi 12 – 15 jam. Sedangkan manfaat Jalan Tol Trans Sumatera (Bakauheni – Palembang) yaitu dapat memangkas waktu tempuh dari 12 jam menjadi sekitar 6 jam, yang dapat menurunkan biaya pengiriman logistic.

Selain di dalam negeri, Waskita juga mengerjakan proyek di luar negeri. Waskita telah menyelesaikan antara lain King Faisal Specialist Hospital & Research Centre, King Abdullah Financial District, Burj View Development, dan Mataf Masjidil Haram di Arab Saudi, Abu Dhabi Financial Center, dan Legend Plaza Residential Apartment di Uni Emirat Arab, Bandara Suai dan Jalan Oecusse di Timor Leste.

Rub / Kay 

أحدث أقدم
Post ADS 1