Menolak Tutup, Ratusan Warga Nyaris Mengamuk di Kafe Bariyo

Grobogan - Ratusan warga geruduk Kafe Bariyo yang terletak di Sanggrahan, Getasrejo, Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (11/4) malam. Warga yang kesal dan nyaris mengamuk karena pemilik kafe menolak untuk ditutup.

Emosi warga nyaris tidak terbendung ketika mendapat jawaban yang tidak mengenakkan dari pemilik Kafe Bariyo.

Ia berdalih telah membayar beberapa oknum pemerintahan untuk proses pendirian hingga operasional kafe.

Bahkan, Bariyo mengaku telah mendapatkan ijin dari Dinas Perijinan dan Dinas Pariwisata Kabupaten Grobogan, dengan menunjukkan bukti yang telah dia kantongi.

Namun, warga Sanggrahan tidak merasa ditembusi terkait pendirian dan operasional kafe. Mereka mengaku, Bariyo mendirikan bangunan untuk kos- kosan.

Warga yang nyaris mendekat pemilik kafe kemudian dihalau dan ditenangkan oleh petugas Babinkamtibmas Polsek Grobogan.

Penuturan Muntolib (40) selama dua tahun warga menempuh jalur mediasi agar pihak pemerintah melalui Satpol PP dan Dinas Perijinan segera menutup kafe ilegal tersebut, namun hasilnya selalu mentah.

Pemuda Sanggrahan kemudian menyegel kafe dengan tangga bambu, karena resah kafe ilegal tersebut berdampak dengan kehidupan warga sekitar.

“Kasihan anak-anak dan ibu-ibu yang tinggal disekitar kafe karena terganggu dengan aktifitas kafe. Setiap kami menanyakan ke dinas Pariwisata dan Perijinan selalu tidak mendapat jawaban pasti, namun kafe terus beroperasi,” ujarnya.

Ketua RT Sanggrahan, Sarjono, mengatakan, banyaknya pemandu karaoke yang berpakaian seronok, berlalu lalang di jalan desa cukup mengganggu aktifitas kegiatan keagamaan di desa.

“Ada apa dengan dinas perijinan dan pariwisata, kenapa keluhan kami selalu dimentahkan. Susahnya lagi, kafe ini sangat berdekatan dengan desa yang kadang menyelenggarakan kegiatan keagamaan seperti pengajian"

"Banyak sekali wanita memakai pakaian seronok kondisi mabuk berlalu lalang, kondisi seperti ini membuat citra desa menjadi jelek,”ungkap ketua RT Sanggrahan.

Mediasi antara warga dengan pemilik kafe pun terus berlangsung alot. Aparat akhirnya memutuskan agar warga membuat surat tembusan ke Bupati Grobogan untuk melakukan pertemuan kembali guna membahas permasalahan kafe ilegal tersebut.

Warga mengancam jika pemerintah tidak tegas dan tetap membiarkan kafe tersebut beroperasi, maka mereka akan mengerahkan kembali massa lebih banyak. (rsn/rub)

Lebih baru Lebih lama
Post ADS 1